Minggu, 16 Desember 2018

4C PEPSODENT



1.   Pendahuluan
Perkembangan zaman saat ini menuntut berbagai macam persoalan dari seluruh lini kehidupan, tidak terkecuali untuk para pelaku bisnis. Dunia yang semakin global membuat persaingan semakin ketat untuk dapat bertahan dan bersaing dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang lahir saat ini. Untuk dapat bersaing dan mempertahakan eksistensi perusahaan, maka setiap perusahaan wajib untuk mengetahui tentang strategi promosi dan pemasaran yang ada untuk meningkatkan profit dan kepercayaan dari para customers di tengah-tengah persaingan global. Pasta gigi Pepsodent yang mulanya hadir di Inggris, sejak tahun 1930-an telah hadir dan menjadi salah satu pasta gigi yang ternama di Indonesia.
Kesuksesan yang diraih oleh Pepsodent tidak datang begitu saja, namun melalui usaha yang keras sejak awa kemunculannya di Inonesia tahun 1930-an. Dalam materi kali ini, saya akan membahas 4C (Consumer Solution, Cost to consumer, Convience, Communication) yang merupakan bagian dari pengamatan konsumen.

2.   Pembahasan
a.   Latar Belakang
Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi berflourida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap. Pepsodent telah menjadi market leader dan menguasai pangsa pasar untuk produk pasta gigi. Saat ini produk pasta gigi memiliki bermacam-macam varian yaitu klasik, herbal, whitening, complete care dan anak-anak. Selama brand mix-nya kuat akses ke konsumen menjadi makin mudah.
PT. Unilever Indonesia pada produk Pepsodent untuk saat ini menjadi market leader di pemasaran Indonesia terutama untuk merek Pepsodent dengan ukuran antara 25gram-190 gram, dimana tingkat produksi rata-rata perhari 870.000 pcs. Selain itu, produk pasta gigi Pepsodent jenis warna putih memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis diantara nya mengandung flouride sebagai bahan anti gigi berlubang, mengandung GaGP sebagai bahan aktif yang mampu memperkuat daya kerja flouride dalam mencegah gigi berlubang.

    


                Sumber : https://www.tanyapepsodent.com/pasta-gigi.html

b.   Analisis 4C Sebagai Strategi Pemasaran
Menurut Ma’ruf (2008), cara pandang terhadap konsumen yang berubah menyebabkan istilah-istilahpun berubah. Istilah 4P adalah istilah klasik yang muncul puluhan tahun lalu dan sampai sekarang masih sering dikutip karena mudah dan masih tetap relevan. Sekitar tahun 1990, telah muncul istilah, yaitu 4C. Jika 4P dilihat dari kacamata produsen, maka 4C berangkat dari pengamatan atas konsumen. Bauran pemasaran 4C akan dijelaskan dengan tabel di bawah ini.

Bauran Pemasaran
Sudut pandang produsen 4P
Sudut pandang konsumen 4C
Produk (product)
Jalan keluar masalah konsumen (cunsumer solutions)
Harga (price)
Biaya kepada pelanggan (cost to consumer)
Tempat (place)
Menyenangkan, nyaman untuk memperoleh produk (convience)
Promosi (promotion)
Komunikasi dari perusahaan kepada pelanggannya (communication)
Sumber : Ma’ruf (2008: 36)

3.   Analisis 4C Pepsodent
a.   Consumer Solutions
Bagi produsen, produk merupakan sebuah tawaran pasar. Sedangkan menurut konsumen, produk merupakan sebuah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah mereka. Sejak awal kemunculannya tahun 1930-an, pepsodent telah menjadi idola bagi masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya varian yang bermunculan saat ini. Total produk yang telah diluncurkan oleh Pepsodent hingga saat ini mencapai 50 varian dengan berbagai macam ukuran. Hal ini membuat Pepsodent menjadi lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Terhitung sejak tahun 2012 Pepsodent menduduki urutan teratas dengan presentase 75,0% , dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 71,6% dan mengalami kenaikan, hingga pada tahun 2014 Pepsodent tetap mampu mempertahankan gelar juaranya di posisi pertama dengan presentase 73,1% dari total penjualan. (sumber : http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2013).

b.   Cost to Cunsumer
Jika harga bagi produsen merupakan sebuah nilai yang akan didapatkan jika produk terjual, lain hal nya dengan konsumen. Konsumen menganggap bahwa harga adalah biaya yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan sebuah produk. Berikut merupakan harga Pepsodent di Giant :


Harga diatas merupakan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan pasta gigi Pepsodent. dengan harga yang terjangkau, pilihan varian yang banyak dan diskon yang ada, maka masyarakat akan lebih banyak memilih menggunakan Pepsodent dibanding pesaing yang lain.

c.   Convience
Bagi produsen, tempat merupakan sebuah cara untuk mendekatkan produk kepada konsumen dengan jumlah dan tempat yang tepat. Sedangkan menurut konsumen, kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan produk turut menjadi faktor utama pelanggan memilih produk tersebut. Dalam hal ini, Pepsodent menempatkan produknya mulai dari di toko kelontong, swalayan hingga e-commers yang ada di Indonesia. Hal ini menjadi sebuah nilai tambah untuk Pepsodent karena telah menyebarkan produknya ke seluruh tempat yang dapat dengan mudah ditemui oleh konsumen.

d.   Communication
Bagi produsen, komunikasi merupakan cara produsen untuk memberitahukan kepada konsumen tentang produknya, mempersuasi pelanggan agar membeli produk dan juga mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk tersebut. Sedangkan menurut konsumen, komunikasi merupakan cara produsen untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan mudahnya mencari berbagaimacam produk Pepsodent serta keleluasaan konsumen untuk mencari tahu tentang Pepsodent melalui akun-akun resmi mereka seperti Twitter @TanyaPepsodent dan juga website resmi mereka https://www.tanyapepsodent.com/home.html.

4.   Penutup
a.   Kesimpulan
Pepsodent merupakan produk pasta gigi pertama yang ada di Indonesia, yaitu mulai masuk pada tahun 1930-an telah terbukti hingga saat ini masih terus eksis di dunia pasta gigi Indonesia. Hal itu ikarenakan Pepsodent yang terus meningkatkan pelayanannya dan juga menambahkan varian pasta gigi yang cocok untuk masalah mulut dan gigi para konsumennya. Pada tahap ini Pepsodent berhasil mengambil hati konsumen melalui berbagai kegiatan yang ada dan juga pelayanannya yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar